Kajian Ilmiah Tentang Manfaat Shalat Khusyuk Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga
Setelah kita ketahui bahwa frekuensi seluruh alam raya ini termasuk suara air dan serangga malam berada pada level Alpha dan memahami apa itu kondisi Alpha, Beta, Theta dan Delta, maka pada postingan kali ini saya mencoba menggabungkan kedua konsep tersebut dalam memahami ibadah shalat dengan belajar pada alam tentang ketundukan mereka kepada Sang Maha Pencipta.
Sebagaimana diterangkan dalam QS Al Jumu'ah ayat 1, alam semesta ini selalu bertasbih kepada Allah. Dalam keadaan bertasbih tersebut frekuensi dari suara yang dikeluarkan alam seperti suara gemericik air dan serangga malam berada dalam kondisi Alpha. Dalam kondisi Alpha konsentrasi fikiran tertentu akan terpusat dan pastinya alam semesta ini terpusat pada Sang Maha Tunggal yaitu Allah swt.
Dalam sehari kita diwajibkan untuk shalat sebanyak lima kali. Kalo kita perhatikan, maka kita akan mendapat kesimpulan bahwa setiap datang waktu shalat kita diperintah untuk beristirahat menurunkan frekuensi otak dari kondisi beta yang penuh dengan segala urusan duniawi yang melelahkan kepada kondisi Alpha yang terpusat pada Sang Maha Tunggal yaitu Allah swt. Pada waktu itu, otak kita diperintahkan untuk beresonansi dengan alam yang juga sedang bertasbih memuji Tuhannya.
Ketika shalat, dalam kondisi alpha otak kita dalam keadaan rilek tapi masih dalam keadaan sadar (conscious). Oleh karen itu ketika shalat, suasana terasa rileks dan stress akan hilang. Shalat juga berfungsi sebagai alat untuk pembangunan karakter (Character Building) karena shalat adalah saatnya kita bisa mengubah citra diri, kebiasaan, menanamkan pikiran tertentu dan menetapkan tujuan. Maka dari itu khusyuk dalam shalat menajdi sangat penting karena dalam keadaan tersebut fikiran terkonsentrasi hanya kepada satu hala yaitu Allah swt dan apabila kita lalu berpikir lebih dari satu alias memikirkan yang lain selain Allah maka kita telah masuk dalam keadaan Beta atau keluar dari Alpha Condition. Dengan demikian pantaslah jika Allah sangat mengecam orang yang lalai dalam shalat karena keadaan itu membuat orang yang shalat itu tidak mendapatkan keutamaan shalat.
Sebagaimana diterangkan dalam QS Al Jumu'ah ayat 1, alam semesta ini selalu bertasbih kepada Allah. Dalam keadaan bertasbih tersebut frekuensi dari suara yang dikeluarkan alam seperti suara gemericik air dan serangga malam berada dalam kondisi Alpha. Dalam kondisi Alpha konsentrasi fikiran tertentu akan terpusat dan pastinya alam semesta ini terpusat pada Sang Maha Tunggal yaitu Allah swt.
Dalam sehari kita diwajibkan untuk shalat sebanyak lima kali. Kalo kita perhatikan, maka kita akan mendapat kesimpulan bahwa setiap datang waktu shalat kita diperintah untuk beristirahat menurunkan frekuensi otak dari kondisi beta yang penuh dengan segala urusan duniawi yang melelahkan kepada kondisi Alpha yang terpusat pada Sang Maha Tunggal yaitu Allah swt. Pada waktu itu, otak kita diperintahkan untuk beresonansi dengan alam yang juga sedang bertasbih memuji Tuhannya.
Ketika shalat, dalam kondisi alpha otak kita dalam keadaan rilek tapi masih dalam keadaan sadar (conscious). Oleh karen itu ketika shalat, suasana terasa rileks dan stress akan hilang. Shalat juga berfungsi sebagai alat untuk pembangunan karakter (Character Building) karena shalat adalah saatnya kita bisa mengubah citra diri, kebiasaan, menanamkan pikiran tertentu dan menetapkan tujuan. Maka dari itu khusyuk dalam shalat menajdi sangat penting karena dalam keadaan tersebut fikiran terkonsentrasi hanya kepada satu hala yaitu Allah swt dan apabila kita lalu berpikir lebih dari satu alias memikirkan yang lain selain Allah maka kita telah masuk dalam keadaan Beta atau keluar dari Alpha Condition. Dengan demikian pantaslah jika Allah sangat mengecam orang yang lalai dalam shalat karena keadaan itu membuat orang yang shalat itu tidak mendapatkan keutamaan shalat.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (QS. Al Maa'uun:4-5)
Jika shalat kita benar dan tidak melamun, maka dalam keadaan Alpha kita tahu persis di mana badan kita dan kita selalu memegang kendali, bukan dikendalikan. Menghilangkan stress adalah suatu yang bisa dilakukan dengan menggunakan keadaan Alpha. Oleh karena itu ketika shalat, keadaan pikiran yang sangat fokus disaat kita mendengar bacaan imam (jika berjamaah), melihat tempat sujud dan berpikir tentang Allah swt dalam satu waktu, itulah dinamakan konsentrasi yang terfokus. Apabila kita berhasil melakukan shalat dalam keadaan seperti itu maka hal tersebut dapat membuka pikiran kita menuju kemampuan kreatif untuk memecahkan suatu masalah. Maka pantaslah orang yang rajin shalat terjauh dari stress dan fikiran negatif yang dapat mengarahkan orang tersebut kepada perilaku negatif.
Maka jelaslah mengapa shalat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan munkar (QS. Al 'Ankabuut : 45), karena orang yang senantiasa mengingat Allah frekuensi otaknya relatif rendah. Walaupun dalam keadaan sadar penuh (kondisi beta) frekuensi otaknya mudah turun ke frekuensi yang mendekati Alpha sehingga pribadinya menjadi matang, sabar dalam bersikap terhadap kondisi apapun, hati dan jiwanya tenang, tubuhnya sehat, jantungnya kuat, dan darahnya mengalir dengan lancar karena tidak terhalang oleh fikiran-fikiran negatif yang dapat memicu keluarnya hormon yang dapat merusak kesehatan baik jasmani maupun rohani.
Dari penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa shalat adalah suatu ibadah yang luar biasa, karena dalam shalat badan kita bergerak sebagaimana kita sedang berolahraga, namun di saat yang bersamaan otak, jantung, pembuluh darah dan seluruh sel-sel yang ada di tubuh kita sedang melakukan istirahat dan melakukan pemulihan diri sehingga tubuh dan fikiran kembali segar. Dengan demikian shalat berfungsi sebagai terapi pemulihan bagi penyakit yang diderita baik penyakit psikis maupun penyakit badan.
Oleh karena itu, maka pantaslah Allah memerintahkan kita untuk bangun di malam hari dan mendirikan shalat tahajud sebagai ibadah tambahan agar kita mendapatkan derajat yang mulia (QS Al Israa : 79), karena di keheningan malam itu, lebih mudah bagi otak kita untuk beresonansi dengan alam tanpa terganggu suara-suara lain yang dapat mengacaukan konsentrasi. Dan karena lebih mudah bagi kita untuk berada dalam kondisi Alpha, maka pengaruh shalat tahajud terhadap kondisi fisik kita lebih baik daripada manfaat yang diperoleh ketika kita tidur. Ketika tidur, mungkin otak kita masih memikirkan hal-hal yang menggangu fikiran sehingga kadang-kadang kita bermimpi buruk, kemudian esok harinya ketika bangun, badan kita masih terasa capek seakan-akan kita bukan habis istirahat, sedangkan ketika kita menunaikan shalat tahajud, otak kita justru lebih fokus hanya kepada Allah sehingga kita dapat menikmati fase istirahat yang lebih baik daripada yang kita peroleh jika kita terus tidur.
Maka tidaklah keliru jika kita berguru kepada air yang selalu bertasbih sepanjang hari sepanjang malam memuji kebesaran nama Allah. Orang yang beruntung "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS Ali 'Imran : 191).
Dengan terbiasa mengkondisikan diri pada level Alpha maka itu merupakan pintu gerbang menuju kondisi Theta: Keadaan disaat pikiran jadi inspiratif dan kreatif dan dalam keadaan sugestif yang tinggi serta kondisi penyembuhan yang kuat. Banyak dunia kedokteran menyarankan pasiennya untuk masuk dalam keadaan Theta yang sangat sugestif dan sangat manjur dalam penyembuhan diri sendiri. Penyembuhan yang demikian oleh dunia kedokteran dinamakan Spontaneous Remission atau penyembuhan tanpa alasan yang jelas secara ilmiah. Penyembuhan semacam ini banyak dilakukan dalam praktek penyembuhan alternative.
Dengan terbiasa shalat tahajud kita tidak perlu meniru para Yoga untuk pergi ke gunung-gunung atau goa-goa yang sunyi untuk bermeditasi selama seharian penuh agar bisa berada dalam kondisi Theta yang luar biasa. Cukup dirikan shalat (jangan lupa diikuti dengan menunaikan zakat sebagai suatu hal yang tidak terpisahkan), yaitu shalat fardu ditambah dengan shalat sunah khususnya shalat tahajud di rumah, maka ketika kita tidur kita lebih mudah untuk masuk ke dalam kondisi theta, sehingga tidur kita menjadi lebih berkualitas dan kondisi fisik serta mental semakin sehat.
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir (QS. Al Jaatsiyah :13)
Sholat memang bagus untuk jiwa dan raga, gak diragukan lagi...
ReplyDeleteayadinata.com
sholat adalah tiang agama.
ReplyDelete