Posts

Showing posts with the label Psikologi Islam

Kajian Ilmiah Tentang Manfaat Shalat Khusyuk Untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

Setelah kita ketahui bahwa frekuensi seluruh alam raya ini termasuk suara air dan serangga malam berada pada level Alpha dan memahami apa itu kondisi Alpha, Beta, Theta dan Delta , maka pada postingan kali ini saya mencoba menggabungkan kedua konsep tersebut dalam memahami ibadah shalat dengan belajar pada alam tentang ketundukan mereka kepada Sang Maha Pencipta. Sebagaimana diterangkan dalam QS Al Jumu'ah ayat 1, alam semesta ini selalu bertasbih kepada Allah. Dalam keadaan bertasbih tersebut frekuensi dari suara yang dikeluarkan alam seperti suara gemericik air dan serangga malam berada dalam kondisi Alpha. Dalam kondisi Alpha konsentrasi fikiran tertentu akan terpusat dan pastinya alam semesta ini terpusat pada Sang Maha Tunggal yaitu Allah swt. Dalam sehari kita diwajibkan untuk shalat sebanyak lima kali. Kalo kita perhatikan, maka kita akan mendapat kesimpulan bahwa setiap datang waktu shalat kita diperintah untuk beristirahat menurunkan frekuensi otak dari kondisi beta yang p

Apa itu Gelombang Alpha, Beta, Theta dan Delta

Dalam postingan sebelumnya kita ketahui bahwa frekuensi suara air berada pada level Alpha. Sekarang saya ingin berbagi informasi apa itu frekuensi alpha dan teman-temannya yaitu beta, theta dan delta. Frekuensi Alpha adalah keadaan di mana otak manusia dalam keadaan rilek tapi masih dalam keadaan sadar (conscious). Ketika kita berada dalam gelombang Alpha, suasana terasa rileks dan stress akan hilang, saat itulah kita bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Maksudnya bawah sadar ini adalah di bawah kondisi beta di mana kita benar-benar dalam kondisi sadar sepenuhnya dan menggunakan akal fikiran secara penuh karena dalam kondisi Alpha fikiran terfokus pada satu hal tertentu secara terpusat. Saatnya kita bisa mengubah citra diri, kebiasaan, menanamkan pikiran tertentu dan menetapkan tujuan. Dalam keadaan Alpha konsentrasi pikiran tertentu akan terpusat, karena kita hanya bisa berpikir tentang satu hal pada satu saat dan apabila kita lalu berpikir lebih dari satu maka kita telah masuk

Terapi Penyakit dan Stress dengan Suara Air

Berkaitan dengan postingan yang berjudul " Frekuensi Suara Air sebagai bukti bahwa alam semesta berdzikir ", dalam postingan kali ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman dengan terapi suara air tersebut. Suara air yang bisa didownload di sini adalah rekaman suara gemericik air yang direkam jam setengah empat pagi. Suara air tersebut juga ditemani suara serangga malam yang tidak lelah-lelahnya berdzikir menyebut nama Allah. Kegunaan suara air tersebut adalah untuk menghilangkan stress sehabis bekerja, juga untuk membantu menghilangkan kelelahan dan juga bisa membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Agar suara air tsb dapat bekerja optimal maka gunakan earphone atau headphone agar suara tidak terdistorsi oleh suara-suara lain. Nikmati suaranya dengan rilek sambil narik nafas dalam-dalam dan usahakan pikiran kita membayangkan tempat yang menurut kita nyaman (jangan lupa hati kita juga senantiasa mengingat Allah). Kolaborasi suara air yang merupakan frekuensi alpha dapat

Frekuensi Suara Air sebagai bukti bahwa alam semesta berdzikir (free download suara air)

Sebagaimana kita ketahui bahwa rekreasi menikmati pemandangan dan mendengarkan gemericik air sungai dapat membantu meredakan stress. Dengan menikmati bunyi-bunyian alam seperti suara air , frekuensi gelombang otak kita akan turun sehingga syaraf-syaraf yang tegang pun ikut mengendur. Ketika kita sudah dewasa, sarana seperti itu menjadi diperlukan padahal waktu anak-anak, kita sangat mudah menghilangkan stress dalam seketika setelah mengalami kejadian yang membuat kita menangis seperti bertengkar dengan teman atau habis dimarahi orang tua. Hal tersebut berkaitan dengan gelombang otak yang disebut dengan gelombang alpha. Ketika kita masih anak-anak, kita memiliki kemampuan spesifik yaitu mudah menyetel gelombang otaknya memasuki frekuensi alpha-theta. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika sedang rileks, melamun dan berimajinasi. Berbeda dengan kondisi beta yang dominan ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak menggunakan akal pikiran. Memasuki frekuensi

Roh pada manusia memerankan fungsi istimewa – melampaui fungsi raga, akal dan jiwa

Islamisasi ilmu adalah proyek keilmuan ambisius yang mulai menggeliat sejak 1970-an. Kritik atas perkembangan ilmu pengetahuan Barat yang bercorak sekularistik karena mengabaikan nilai-nilai spiritual dan etika menjadi ikon gerakan intelektual tersebut. Ilmu pengetahuan yang melulu berorientasi pada spirit keduniawian hanya akan mengantarkan umat manusia terjebak dalam situasi dehumanisasi terus-menerus. Gelombang Islamisasi ilmu melanda hampir semua bidang. Ada nama Akbar S. Ahmed dalam sosiologi dan antropolgi. Osman Bakkar, S.H. Nasser, dan Ziauddin Sardar untuk sejarah dan sains. Dan dalam kajian psikologi ada Malik B. Badri, Utsman Najati, dan Hasan Langgulung. Tulisan hanya membahas Islamisasi dalam psikologi yang kemudian melahirkan psikologi Islam sebagai mazhab psikologi baru. Psikologi Islam memberi catatan kritis atas kelemahan empat mazhab psikologi Barat: behaviorisme, psikoanalisis, psikologi humanistik, bahkan psikologi transpersonal. Seperti disponsori Ivan Parov, John

JALAN PILIHAN

Prof. Dr. Achmad Mubarok, M.A. (Guru Besar Psikologi lslam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Ungkapan yang berbunyi Seribu jalan Menuju Ke Roma mengandung arti bahwa sesungguhnya jalan menuju sukses itu tidak hanya satu, tetapi banyak, bergantung pada perhitungan dan metode yang dipilih. Ungkapan semakna sudah termaktub dalam Al-Quran, bahwa jalan menuju keselamatan tidak hanya satu, tetapi banyak; subul as salam, bukan sabil as salam. Banyaknya pilihan jalan itu sesuai dengan karakteristik manusia yang memiliki keunikan. Manusia sebagai makhluk yang unik maknanya ialah bahwa tiap orang adalah dirinya, berbeda dengan yang lain, berbeda potensi, berbeda kapasitas, berbeda kecenderungan, yang seterusnya pada tingkat terapan menjadi berbeda cara memandang dan berbeda pilihan keputusan. Jika manusia dalam berkarya terbatas kemampuannya untuk membuat keragaman, maka keragaman manusia justru tidak terbatas karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang pengetahuan dan kekuasaan-Nya tak terbatas. Ke