Posts

Showing posts from August, 2008

Roh pada manusia memerankan fungsi istimewa – melampaui fungsi raga, akal dan jiwa

Islamisasi ilmu adalah proyek keilmuan ambisius yang mulai menggeliat sejak 1970-an. Kritik atas perkembangan ilmu pengetahuan Barat yang bercorak sekularistik karena mengabaikan nilai-nilai spiritual dan etika menjadi ikon gerakan intelektual tersebut. Ilmu pengetahuan yang melulu berorientasi pada spirit keduniawian hanya akan mengantarkan umat manusia terjebak dalam situasi dehumanisasi terus-menerus. Gelombang Islamisasi ilmu melanda hampir semua bidang. Ada nama Akbar S. Ahmed dalam sosiologi dan antropolgi. Osman Bakkar, S.H. Nasser, dan Ziauddin Sardar untuk sejarah dan sains. Dan dalam kajian psikologi ada Malik B. Badri, Utsman Najati, dan Hasan Langgulung. Tulisan hanya membahas Islamisasi dalam psikologi yang kemudian melahirkan psikologi Islam sebagai mazhab psikologi baru. Psikologi Islam memberi catatan kritis atas kelemahan empat mazhab psikologi Barat: behaviorisme, psikoanalisis, psikologi humanistik, bahkan psikologi transpersonal. Seperti disponsori Ivan Parov, John

JALAN PILIHAN

Prof. Dr. Achmad Mubarok, M.A. (Guru Besar Psikologi lslam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Ungkapan yang berbunyi Seribu jalan Menuju Ke Roma mengandung arti bahwa sesungguhnya jalan menuju sukses itu tidak hanya satu, tetapi banyak, bergantung pada perhitungan dan metode yang dipilih. Ungkapan semakna sudah termaktub dalam Al-Quran, bahwa jalan menuju keselamatan tidak hanya satu, tetapi banyak; subul as salam, bukan sabil as salam. Banyaknya pilihan jalan itu sesuai dengan karakteristik manusia yang memiliki keunikan. Manusia sebagai makhluk yang unik maknanya ialah bahwa tiap orang adalah dirinya, berbeda dengan yang lain, berbeda potensi, berbeda kapasitas, berbeda kecenderungan, yang seterusnya pada tingkat terapan menjadi berbeda cara memandang dan berbeda pilihan keputusan. Jika manusia dalam berkarya terbatas kemampuannya untuk membuat keragaman, maka keragaman manusia justru tidak terbatas karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang pengetahuan dan kekuasaan-Nya tak terbatas. Ke

La Tahzan - Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

Oleh DR. Aidh al-Qarni {Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya.} (QS. An-Nahl: 1) Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan? Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kit

La Tahzan - Hari Ini Milik Anda

Oleh DR. Aidh al-Qarni Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda. Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan. Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akh

La Tahzan - Yang Lalu Biar Berlalu

Oleh DR. Aidh al-Qarni Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi. Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam 'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada. Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa l

La Tahzan - Pikirkan dan Syukurilah!

Oleh DR. Aidh al-Qarni Artinya, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada Anda. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki. {Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya.} (QS. Ibrahim: 34) Kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, Anda memiliki dunia, tetapi tidak pernah menyadarinya. Anda menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya. {Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.} (QS. Luqman: 20) Anda memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua tangan dan dua kaki. {Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?} (QS. Ar-Rahman: 13) Apakah Anda mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang m

La Tahzan - Ya Allah!

Oleh DR. Aidh al-Qarni {Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.} (QS. Ar-Rahman: 29) Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya Allah!" Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: "Ya Allah!" Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!" Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup, dan tabir-tabir permohonan digeraikan, orang-orang mendesah: "Ya Allah!" Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan, setiap jalan terasa menyempit, harapan terputus, dan semua jalan pintas membuntu, mereka pun menyeru: "Ya Allah!" Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan o

Menampilkan Jadwal Sholat

Yang pingin punya asesoris jadwal sholat seperti punyaku silahkan menuju http://www.islamicfinder.org pilih tab Affiliate, cari tulisan ini : 2) Do you want one day prayer time of your city to show up in your web site like one of the boxes below? If yes, then please select your country first. pilih Negara pada kotak pilihan yang tersedia (misal Indonesia) kemudian klik Go. Cari kotak yang bertuliskan Exact City Search, ketik kota yang kamu inginkan (missal : Jakarta) kemudian klik Go. Klik pada tulisan Jakarta, (State : (ID06)) (6.17 S, 106.83 E) kemudian pilih Generate Code. Pilih code HTML yang tersedia untuk pilihan table vertical atau horizontal. Copy code sesuai tampilan yang kamu inginkan. Login ke blogger trus pergi ke menu "Page Elements" Pilih "Add a Gadget -->HTML/JavaScript" kemudian masukkan kode yang tadi kamu copy kedalamnya. Klik Save. Untuk kamu yang berdomisili di Jakarta, cukup copy script yang ada di sidebar blog ini terus tinggal masukkan

Tauhid Uluhiyyah

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Artinya, mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui segala pekerjaan hamba, yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila hal itu disyari’atkan oleh-Nya, seperti berdo’a, khauf (takut), raja’ (harap), mahabbah (cinta), dzabh (penyembelihan), bernadzar, isti’anah (minta pertolongan), isthighotsah (minta pertolongan di saat sulit), isti’adzah (meminta perlindungan) dan segala apa yang disyari’atkan dan diperintahkan Allah Azza wa Jalla dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Semua ibadah ini dan lainnya harus dilakukan hanya kepada Allah semata dan ikhlas karena-Nya. Dan tidak boleh ibadah tersebut dipalingkan kepada selain Allah. Sungguh Allah tidak akan ridha bila dipersekutukan dengan sesuatu apapun. Bila ibadah tersebut dipalingkan kepada selain Allah, maka pelakunya jatuh kepada Syirkun Akbar (syirik yang besar) dan tidak diampuni dosanya. [Lihat An-Nisaa: 48, 116] [1] Al-

Tauhid Rububiyyah

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Tauhid Rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah Subhanahu wa Ta’ala baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan mematikan serta bahwasanya Dia adalah Raja, Penguasa dan Yang mengatur segala sesuatu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. “Artinya : Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” [Al-A’raaf: 54] Allah Azza wa Jalla berfirman: “Artinya : ...Yang (berbuat) demikian itulah Allah Rabb-mu, kepunyaanNya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah, tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.”[ Faathir: 13] Orang musyrikin juga mengakui tentang sifat Rububiyyah Allah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Artinya : Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rizki kepadamu, dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang ma

Tauhid Al-Asma' Wash-Shifat

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Ahlus Sunnah menetapkan apa-apa yang Allah Azza wa Jalla dan RasulNya Shallallahu 'alaihi wa sallam telah tetapkan atas diri-Nya, baik itu dengan Nama-Nama maupun Sifat-Sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mensucikanNya dari segala aib dan kekurangan, sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam. Kita wajib menetapkan Sifat Allah sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur'an dan as-Sunnah dan tidak boleh dita'wil. Al-Walid bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Malik bin Anas, al-Auza¡'iy, al-Laits bin Sa¡'ad dan Sufyan ats-Tsaury tentang berita yang datang mengenai Sifat-Sifat Allah, mereka semua menjawab: "Perlakukanlah (ayat-ayat tentang Sifat Allah) sebagaimana datangnya dan janganlah kamu persoalkan (jangan kamu tanya tentang bagaimana sifat itu)."[1] Imam Asy-Syafi' Rahimahullah berkata: "Aku beriman kepada Allah da

Bertawakallah Jika Engkau Beriman

Bertawakallah Jika Engkau Beriman! Penulis: Abu Muslih Ari Wahyudi (Pengajar Ma’had Ilmi) وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ “ Dan bertawakallah hanya kepada Alloh jika engkau beriman .” (QS Al Maaidah: 23) Tawakal adalah bersandar kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam rangka meraih apa yang diinginkan dan menolak hal-hal yang tidak disukai dengan dilandasi rasa percaya sepenuhnya kepada Alloh, serta dengan menempuh cara-cara yang diperbolehkan oleh syariat dalam rangka mewujudkannya. Untuk bisa mewujudkannya diperlukan dua hal, yaitu: 1. Bersandar kepada Alloh dengan sungguh-sungguh. 2. Menempuh cara-cara yang diperbolehkan untuk melaksanakan keinginannya. Barang siapa yang terlalu banyak bersandar kepada cara yang ditempuh maka tawakalnya kepada Alloh semakin berkurang. Sehingga hal ini membuatnya secara tidak langsung mencela kekuasaan Alloh untuk bisa mengatasi segala problema. Yaitu tatkala seorang hamba menjadikan seolah-olah hanya cara itulah yang menja

Sepuluh Penyakit Hati

10 Pertanda Hati yang Sakit 1. Kita mempercayai Allah SWT namun kita tidak mematuhi perintah-Nya. 2. Kita mengatakan bahwa kita cinta Rasulullah SAW namun kita tidak mengikuti sunnah Beliau. 3. Kita membaca Al-Qur'an namun kita tidak mempraktekkan nilai-nilai didalamnya. 4. Kita menikmati semua pemberian Allah SWT namun kita tidak mensyukurinya. 5. Kita tahu bahwa setan adalah musuh kita namun kita tidak melawannya. 6. Kita ingin masuk surga namun kita tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memasukinya. 7. Kita tidak ingin dilempar dalam api neraka namun kita tidak berusaha dengan sungguh untuk menghindarinya (misal dengan berbuat baik). 8. Kita percaya bahwa tiap makhluk hidup pasti akan mati namun kita tidak pernah menyiapkan diri menghadapi kematian tersebut. 9. Kita sibuk bergosip membicarakan orang lain dan mencari tahu kekurangan mereka namun kita lupa akan kesalahan dan kekurangan kita sendiri. 10. Kita ikut menguburkan yang mati namun kita tidak mengambil pelajaran dar

Tujuh Amal Sang Hamba

Tujuh Amal Sang Hamba (Taujih & Tadzkirah) Tujuh Langit, Tujuh Malaikat Penjaga, dan Tujuh Amal Sang Hamba bengkelrohani.com - Dari Ibnu Mubarak dan Khalid bin Ma'dan, mereka berkata kepada Mu'adz bin Jabal, "Mohon ceritakan kepada kami sebuah hadits yang telah Rasulullah ajarkan kepadamu, yang telah dihafal olehmu dan selalu diingat-ingatnya karena sangat kerasnya hadits tersebut dan sangat halus serta dalamnya makna ungkapannya. Hadits manakah yang engkau anggap sebagai hadits terpenting?"Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan aku ceritakan..." Tiba-tiba Mu'adz menangis tersedu-sedu. Lama sekali tangisannya itu, hingga beberapa saat kemudian baru terdiam. Beliau kemudian berkata, "Emh, sungguh aku rindu sekali kepada Rasulullah. Ingin sekali aku bersua kembali dengan beliau...". Kemudian Mu'adz melanjutkan:Suatu hari ketika aku menghadap Rasulullah Saw. yang suci, saat itu beliau tengah menunggangi untanya. Nabi kemudian menyuruhku untuk